Senin, 16 Februari 2009

SELAYANG PANDANG TAMAN BUDAYA JAMBI

Berdasarkan SK. Mendikbud RI No. 0221/0/1991 dan Pemerintah Daerah melalui Perda Jambi No. 15 Tahun 2002, Taman Budaya Jambi akhirnya dibangun dan dibentuk atas dasar realisasi kesadaran akan pentingnya pembangunan yang berbudaya. Mengingat kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan dan sebagai media untuk pembentukan bangsa yang berbudaya, maka keberadaan Taman Budaya ini mutlak diperlukan.
Sebagai sebuah ‘art centre’, Taman Budaya membuka diri seluas–luasnya. Meskipun secara geografis berada dalam wilayah Jambi, tetapi berbagai kegiatan kesenian yang dilaksanakan tidak hanya terbatas pada ruang lingkup kelompok kesenian yang berada di Provinsi Jambi, tapi juga berbagai kesenian dari seluruh wilayah Indonesia, bahkan kesenian dari manca negara. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat Jambi dapat melihat berbagai bentuk dan ragam kesenian yang tengah berkembang.
Setiap tahunnya di Taman Budaya terjadi peristiwa kesenian dari berbagai bentuk seni pertunjukan baik itu tradisional maupun modern seperti tari, musik, teater, sastra dan pameran seni rupa. Bukan saja hanya terbatas pada kegiatan di dalam Provinsi Jambi, Taman Budaya kerap menjadi penyelenggara dan penggagas berbagai peristiwa kesenian yang cukup fenomenal, seperti peristiwa Pameran Lukisan dan Dialog Perupa se-Sumatera (1993) yang menampilkan ekspresi seni rupa dari berbagai seniman di Sumatera, Temu Teater se-Sumatera (2000), Pameran dan Pergelaran Seni se-Sumatera serta kegiatan-kegiatan lain baik yang berskala regional, nasional maupun internasional.
Mereka yang ingin mengetahui proses penggarapan seni atau persiapan sebelum karya itu dipentaskan pada suatu kesempatan dapat menyaksikannya di institusi Taman Budaya ini. Demikian pula berbagai pergelaran seni pertunjukan, pameran, sarasehan dan diskusi serta workshop.
Sementara bagi masyarakat yang ingin mengetahui berbagai jenis kesenian, Taman Budaya Jambi juga mempunyai hasil rekaman berupa audio maupun visual yang dapat diakses oleh berbagai kalangan. Selain itu, terdapat juga ruang perpustakaan yang meskipun koleksi bukunya masih sangat terbatas tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk menambah perbendaharaan pengetahuan di bidang seni dan budaya.
Berbagai fasilitas yang terdapat di Taman Budaya ini, selain dapat dimanfaatkan oleh para seniman dan atau kelompok kesenian, juga terbuka pemanfaatannya oleh umum baik lingkungan pelajar, mahasiswa maupun masyarakat. Hal ini penting dipahami karena Taman Budaya tidak hanya untuk dimanfaatkan bagi sekelompok orang saja melainkan dapat dimanfaatkan bagi siapapun sepanjang itu dipergunakan untuk peristiwa kesenian.
Ketika hubungan antar seniman dan kelompok kesenian itu terbangun, maka Taman Budaya dapat menjadi ‘rumah seniman’, sehingga keberadaannya dapat menjadi ruang komunikasi, tempat bertemu dan ajang tampilnya berbagai eksplorasi seni dan bukan sebagai bangunan yang terasing bagi kehidupan kesenian.
Salah satu upaya untuk mensosialisasikan kegiatannya, Taman Budaya melakukan pembuatan dan penyebaran publikasi seperti pemasangan baleho dan penyebarluasan poster, leaflet dan undangan. Selain itu, diterbitkan juga bulletin berkala yang berisi agenda kegiatan dan informasi seni yang diberi tajuk Jembatan.
Secara ringkas, Taman Budaya Jambi akan berupaya untuk dapat meningkatkan kemampuannya agar mampu mengelola fasilitas yang dimiliki dan menjalin kerjasama sebaik mungkin dengan seluruh instansi yang terkait, para seniman, kelompok kesenian, media massa maupun masyarakat luas. Sehingga Taman Budaya bisa menjadi pusat penggalian dan penelitian, pendokumentasian, pelestarian/kaderisasi, pelatihan dan bimbingan kesenian sebagai wujud pemeliharaan khasanah kesenian yang dimiliki serta berupaya meningkatan apresiasi dan kreativitas, memupuk potensi seni budaya, mengolah dan melakukan eksperimentasi, studi banding/workshop dan diskusi, duta seni dan temu karya, festival, lomba dan sayembara seni untuk mengupayakan peningkatan mutu kesenian yang dimiliki serta tidak mengenyampingkan masalah penerbitan, pergelaran dan pameran, symposium, seminar dan ceramah, promosi dan sosialisasi, publikasi seni sebagai upaya untuk melakukan penyebarluasan informasi yang menyangkut kesenian.
Dengan memanfaatkan segala potensi yang ada, Taman Budaya Jambi akan selalu konsisten untuk menjalankan fungsinya sehingga dapat berperan sebagai media apresiasi antar seniman serta dapat menumbuhkan minat apresiasi masyarakat luas terhadap seni budaya, sehingga pada gilirannya akan terbangun masyarakat yang berbudaya.

1 komentar:

  1. semoga TBJ bisa lebih baik untuk kedepannya dgn kepemimpinan yang baru walaupun stock lama. selamat atas launching website TBJ dan mudah mudahan tidak cukup sampai disini saja . bravo

    BalasHapus